Skip to main content

Cara Menangani dan cegah Batu Ginjal yang Tepat


Batu ginjal bisa diobati dengan beberapa cara, tergantung ukuran dan penyebabnya. Untuk mengatasi batu ginjal yang berukuran kecil, Anda dapat mengonsumsi air putih sebanyak 2 sampai 3 liter, atau 8 hingga 10 gelas per hari. Cara ini bisa membantu membilas endapan batu ginjal berukuran kecil dari ginjal dan saluran kemih Anda.



Selain minum air putih, batu ginjal juga bisa ditangani dengan cara di bawah ini:

Mengonsumsi obat pereda rasa sakit
Ketika batu ginjal bergerak dari ginjal menuju ke saluran kemih, Anda mungkin akan merasakan sakit di saluran kemih. Dalam kondisi ini, Anda bisa mengonsumsi paracetamol atau pereda nyeri lainnya sesuai anjuran dokter, untuk meredakan rasa sakit yang dialami.
Menjalani pengobatan medis
Untuk membantu mengatasi batu ginjal, dokter juga bisa memberikan obat-obatan golongan alpha blocker. Pengobatan ini bermanfaat untuk melemaskan otot saluran kemih, sehingga memudahkan batu ginjal untuk keluar dari dalam tubuh tanpa menyebabkan rasa sakit.
Mengonsumsi obat herba
Sebagai pengobatan alternatif, Anda juga bisa mengonsumsi obat herba. Salah satunya adalah obat herba yang mengandung daun kejibeling dan daun tempuyung. Kedua tanaman tersebut mengandung senyawa bioaktif flavonoid dan diyakini memiliki khasiat untuk mengatasi batu ginjal. Meski sudah sejak lama digunakan di Indonesia, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas pengobatan tradisional ini.




Cara Mencegah Batu Ginjal sebelum Terlambat
Sebelum terjadi pembentukan batu ginjal di dalam tubuh, alangkah baiknya jika Anda mulai menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat. Cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengonsumsi air putih dan rutin berolahraga. Anda juga bisa mencegah batu ginjal dengan beberapa cara di bawah ini:

Perbanyak makanan berkalsium tinggi
Ada beberapa jenis makanan yang tinggi kalsium, antara lain sayuran hijau seperti bayam, brokoli, atau bok choy, juga ikan sarden dan ikan salmon.
Kurangi konsumsi garam
Kandungan garam di dalam urine yang terlalu banyak akan menghambat penyerapan kalsium dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
Hindari suplemen vitamin C
Kebiasaan mengonsumsi suplemen vitamin C, khususnya pria, menyebabkan risiko batu ginjal meningkat. Lebih baik pilih makanan yang mengandung vitamin C secara alami.
Batasi konsumsi protein hewani

Protein hewani yang terdapat pada daging unggas, babi, dan beberapa jenis ikan bersifat asam. Jika kandungan asam pada urine meningkat, risiko terbentuknya batu ginjal pun meningkat.

Comments

Popular posts from this blog

Sebenarnya, Program Keluarga Berencana (KB) Itu Apa, Sih?

Masih ingat dengan seruan “Dua Anak Lebih Baik” yang jadi moto program Keluarga Berencana (KB) sejak akhir tahun 70-an?  Moto ini sangat membekas di benak masyarakat meski kampanyenya itu sendiri sempat meredup setelah era reformasi. Nah berhubung saat ini pemerintah berwacana untuk kembali menggalakkan kembali program KB, yuk cari tahu dulu tentang maksud dari program tersebut beserta manfaat keluarga berencana dari kacamata medis. Apa itu program keluarga berencana? Keluarga Berencana atau yang lebih akrab disebut KB adalah program skala nasional untuk menekan angka kelahiran dan mengendalikan pertambahan penduduk di suatu negara. Sebagai contoh, Amerika Serikat punya program KB yang disebut dengan Planned Parenthood. Program KB juga secara khusus dirancang demi menciptakan kemajuan, kestabilan, dan kesejahteraan ekonomi, sosial, serta spiritual setiap penduduknya. Program KB di Indonesia diatur dalam UU N0 10 tahun 1992, yang dijalankan dan diawasi oleh Badan Kependuduk...

Informasi Kesehatan : 7 Kebaikan Buah Pir untuk Kesehatan Tubuh

Anda termasuk penggemar buah pir? Buah berkulit hijau yang rasanya manis renyah saat digigit ini memang nikmat dijadikan camilan sore. Namun di balik kelezatan rasanya, pear juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan, lho! Manfaat buat pir yang menyehatkan tubuh Pir atau pear adalah buah spesies tumbuhan Pyrus communis yang juga termasuk anggota keluarga dari tumbuhan Rosaceae. Pir tumbuh di negara Eropa dan Asia. Di dalam buah ini juga mengandung beberapa nutrisi seperti vitamin A, vitamin E, niasin, asam pantotenat, kolin, betain, kalsium, zat besi, fosfor, seng, dan selenium. 1. Mengandung antioksidan Pir  memiliki efek antioksidan glutathione dan anti kanker yang baik untuk kesehatan tubuh. Glutathione adalah antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker, tekanan darah tinggi dan stroke. Menurut penelitian oleh National Cancer Institute, mengonsumsi pir segar setiap hari menunjukkan efek positif pada kemampuan tubuh untuk mencegah pertumbuhan kanker, mengurangi p...

Jangan Panik, Ini Tips Atasi Anak Susah Makan setelah Sakit

Anak susah makan setelah sakit memang membuat orang tua frustrasi, karena khawatir anak akan lebih lama pulih atau justru jatuh sakit lagi. Selain sebagai sumber energi, makanan yang dikonsumsi anak memang dapat membantu proses pemulihan tubuhnya yang baru sembuh dari sakit. Oleh karena itu, Anda tidak boleh menyerah dalam membujuk Si Kecil untuk makan. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Cara Mengatasi Anak Susah Makan Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi anak yang susah makan setelah sakit: 1. Berikan makanan yang disukainya Agar anak mau makan, berikan makanan yang ia sukai. Pastikan makanan tersebut mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk pemulihan.  Anda dapat memberikannya sup ayam dengan telur dan kentang, sebagai asupan protein dan karbohidrat yang merupakan sumber energi. Anda juga bisa memberinya sayur atau buah yang rasanya enak, sebagai sumber vitamin dan serat....